Filsafat dalam One Piece

Ditulis oleh: Farhan Arda

Kebebasan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Setiap individu menginginkan kebebasannya terjamin dimana dia bisa melakukan apapun tanpa ada gangguan dari pihak lain. Kebebasan individu menjadi aspek penting dari eksistensi seorang manusia. Dari filsafat barat sampai timur mencoba menjelaskan arti dari kebebasan. Menurut filsafat barat, kebebasan adalah kemampuan individu untuk melakukan apapun yang dia mau tanpa adanya batasan dari otoritas atau pihak yang lebih kuat. Filsafat tentang kebebasan di barat muncul dari muaknya orang-orang Eropa yang selama ratusan tahun dikekang kebebasannya oleh raja atau institusi berkuasa lainnya seperti gereja. Sedangkan menurut filsafat timur konsep kebebasan memiliki makna yang lebih spiritual. Contohnya dalam filsafat Islam seseorang dapat dikatakan bebas jika dia mampu terhubung dengan Tuhan tanpa diganggu oleh bentuk otoritas lain di dunia. Baik filsafat barat dan timur percaya bahwa kebebasan adalah absennya kekuasaan otoritas yang mengekang individu dalam melakukan sesuatu. Seorang individu dapat dikatakan sebagai individu yang bebas jika dia bisa melakukan apapun. Filosofi mengenai kebebasan dapat kita temui dalam anime One Piece. Mungkin bagi sebagian orang One Piece tak lebih dari cerita bajak laut dan pencarian harta karun belaka namun jika kita cermati lebih dalam ceritanya kita akan menemukan nilai filsafat kebebasan dalam kisah bajak laut karangan Eiichiro Oda tersebut.

Dalam dunia One Piece terdapat dua kelompok yang memiliki peran sentral dalam cerita. Kelompok pertama adalah bajak laut yang berlayar untuk mencari harta karun peninggalan raja bajak laut Gol D. Roger yaitu One Piece. Kelompok kedua adalah World Government yang merupakan entitas pemerintah penguasa dunia dalam cerita One Piece. World Government memiliki militer yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan dunia dari ancaman bajak laut yaitu Marine (Angkatan Laut). Pasukan Marine memburu bajak laut di seluruh dunia termasuk bajak laut Luffy sehingga dalam cerita beberapa kali Luffy dkk terlibat bentrok dengan pasukan Marine. Layaknya di dunia nyata, dalam dunia One Piece bajak laut dianggap sebagai pembuat onar, perampok, dan ancaman bagi keamanan dunia. Namun dari sudut pandang bajak laut Luffy dan prinsip kebebasan, dia memiliki peran sebagai orang yang mencari kebebasan dan membantu orang lain untuk mendapatkan kebebasannya. Dalam petualangannya tak jarang Luffy membantu orang-orang di pulau yang dia datangi untuk membebaskan mereka dari penguasa yang mengekang kebebasannya. Sedangkan di sisi lain World Government adalah sosok otoritas yang membatasi kebebasan dari para bajak laut dan menegakan keteraturan dalam dunia One Piece. Bagi sebagian besar rakyatnya, World Government adalah pemimpin dan pelindung dunia dari ancaman bajak laut dan bentuk kejahatan lainnya. Namun sebenarnya World Government merupakan pemerintah yang korup, kerap menindas rakyatnya, dan menyembunyikan kebenaran. Perilaku bangsawan tenryuubito yang semena-mena kepada rakyat yang bahkan bisa membuat penonton ikut kesal melihatnya, pemerintah yang diam-diam mendukung kegiatan kriminal seperti perdagangan manusia, hingga manipulasi berita dan sejarah menjadi sisi gelap dari World Government yang selama ini dianggap pelindung oleh rakyatnya. Bajak laut Luffy sebagai pihak yang memperjuangkan kebebasan melakukan perlawanan terhadap World Government yang mengekang kebebasan. 

Dalam cerita One Piece Luffy beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan One Piece secara instan namun Luffy menolak semua kesempatan tersebut. Menurut Luffy mendapatkan jalan pintas menuju One Piece membuat petualangannya membosankan dan tidak menarik. Dari situ saya menyimpulkan bahwa tujuan sebenarnya Luffy menjadi bajak laut mungkin bukan demi harta karun One Piece melainkan kebebasan yang dia dapatkan ketika berlayar di laut dan pengalaman petualangan bersama nakama-nya. Selain itu bak seorang revolusioner, Luffy berupaya untuk menyebarkan nilai-nilai kebebasan di setiap pulau yang dia kunjungi. Misalnya Luffy pernah membantu rakyat Kerajaan Dressrosa mendapatkan kebebasannya dari bajak laut Doflamingo atau pada arc Wano yang saat ini sedang berlangsung dimana Luffy berjuang dalam membebaskan negeri Wano dari kekuasaan shogun Orochi dan bajak laut Kaido yang otoriter. Bisa jadi harta karun One Piece dan gelar Raja Bajak Laut merupakan simbol dari seseorang yang telah mendapatkan kebebasan sepenuhnya. Meminjam konsep Yin dan Yang dalam filsafat Cina, jika ada kebebasan maka akan ada pembatas yang menjadi penyeimbang. Peran yang membatasi kebebasan dalam dunia One Piece adalah World Government. Meskipun sifatnya yang korup bahkan lebih korup dari pejabat negara kita, World Government tetap diperlukan untuk membatasi kebebasan yang dimiliki oleh semua pihak termasuk bajak laut. Karena jika semua orang mendapatkan kebebasan tak terbatas maka yang timbul hanyalah kekacauan dan anarki. 

Ajaran Taoisme menyatakan eksistensi dari dua hal yang bertentangan diperlukan untuk menjaga harmoni dan keseimbangan pada alam semesta. Dalam hal ini kebebasan dan otoritas menjadi dua hal yang bertentangan yang saling mengimbangi. Jika salah satu dari keduanya tidak seimbang maka akan membawa dunia kepada kekacauan. Jika kebebasan tidak ada batasnya maka situasi masyarakat akan kacau oleh munculnya anarki sedangkan jika otoritas terlalu berkuasa maka kebebasan dan hak-hak dasar setiap individu akan terampas. Sehingga dalam cerita One Piece, sang mangaka menciptakan karakter bajak laut seperti Luffy yang melambangkan kebebasan sepenuhnya (atau mungkin anarki) dan World Government yang melambangkan kekuasaan otoritas. Pada akhirnya baik bajak laut dan World Government itu abu-abu atau tidak ada yang salah maupun benar. Keduanya memiliki tujuan masing-masing yang dapat dibenarkan. Meskipun tujuan Luffy untuk menemukan kebebasan bersifat mulia namun kebebasan absolut yang diinginkan Luffy hanya akan membawa dunia menuju anarki. Di sisi lain meskipun World Government sebenarnya merupakan pemerintah yang buruk namun tak bisa dipungkiri bahwa berkat World Government dunia dalam cerita One Piece menjadi aman, stabil, dan damai. Jadi apakah harta karun One Piece yang didambakan semua bajak laut adalah kebebasan sepenuhnya? Kita sebagai penikmat cerita hanya bisa menerka dan memprediksi namun jawaban pastinya hanya Oda sebagai pengarang yang tau. Kita hanya bisa menunggu sampai cerita One Piece tamat entah lima tahun, sepuluh tahun, atau puluhan tahun lagi.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *