Sebelum Tiup Lilin

Ditulis oleh: Indira Sukmariana
Ilustrasi oleh: Pricharia Via

Hal yang paling aku takuti ketika berulang tahun adalah proteksi keluguan yang sepaket dengan usia belia yang akan hilang begitu saja. 

Minta maaf kepada siapa kalau aku berbuat salah? Toh, yang rugi diri ini sendiri. Berlindung pada siapa ketika takut? Bahkan hukum berhenti peduli jika bukan anak kecil lagi.

Selama 19 tahun disuapi tanpa boleh menyuarakan protes. Namun setelah hari ini, ekspektasi menjadi dewasa asli menanti. Kita diharap pergi menjadi mandiri tanpa kompas untuk navigasi. 

“Sudah kepala dua,” kata mereka. “Sudah harus serba bisa,”

Tuhan, memangnya bagaimana konsep “kepala dua” bekerja? Apakah aku akan menjadi dua kali lebih intelektual dari dua puluh empat jam yang lalu? Apa tiba-tiba aku akan berani membuat janji dokter tanpa didikte mama?

Yang jelas, hilang sudah sistem terstruktur yang menuntunku selama ini. Bak anak burung ditendang dari sarang untuk belajar terbang, tapi aku hanya bebek yang tidak pandai berenang.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *