Kadang, mereka termenung di kelas. Menyadari betapa kecilnya strata dan kasta dalam sosial di lingkungan pergaulan sekolah. Mulut diam seiring hati yang meronta-ronta ingin berbicara. Hati beringas ingin bersosialisasi, namun entah mengapa ketakutan dan tenaga terkuras lagi. Rasa iri mulai ada melihat teman-teman lain yang lebih dikenal atau lebih diterima keberadaanya dalam sekelompok orang. Rasanya ingin sendiri saja dan rasa ingin dikenal banyak orang terjadi secara bersamaan. Atau, sering mereka termangu karena betapa hebatnya teman-teman yang berhasil dalam pelajaran-pelajaran akademik, dimana mereka entah kenapa terjebak di nilai yang segitu-segitu saja. Pikiran mulai menghantui, ketakutan mulai menggerogoti. Bagaimana nanti aku bisa berhasil? Kalau gini caranya aku gak bisa dapet (jurusan) di (PTN). Bagaimana, dan apakah aku bisa sukses? Segala pemikiran itu mulai merembes dan membanjiri seluruh jiwa tidak sadar mereka. Rasa tidak yakin mulai membebani diri dan entah bertambah seiring nilai-nilai yang masih saja tidak keluar dari status quo.
Masih banyak keluh-kesah dalam hati seorang pelajar. Tidak jarang keluh kesah mereka ditelantarkan, dengan dalih masih muda dan belum kalah pusing dengan permasalahan dunia kerja atau urusan orang dewasa. Tentu hal tersebut bisa menambah kebingungan serta beban dalam pikiran mereka. Sebab, di mata pelajar, apalagi pelajar yang menjelang dan sudah lulus, dunia nampaknya begitu bebas, namun begitu sempit. Ada orangtua yang masih menjadi penentu, ada ego, ada juga self-doubt, ada pula konflik batin, dan sebagainya. Begitu banyak opsi dan pilihan, namun juga begitu banyak yang perlu dipertimbangkan agar bisa memuaskan semua pihak, ataupun kadang mengorbankan beberapa dan hanya memuaskan salah satu pihak. Ada egoisme ada altruisme, entah apakah ada pilihan lain?
Bagi pelajar yang sudah dalam fase ini, selamat! Engkau sudah memasuki fase pengujian hidup. Aku harap kalian bisa membuktikan dunia bahwa eksistensimu berarti. Tidak apa jikalau belum ada panggilan hidup, semua butuh waktu. Semangat menempuh pendakian dunia!