Timbul penyakit difteri yang mewabah di Indonesia baru-baru ini membuat geger masyarakat. Sehingga muncul kebijakan pemerintah untuk melakukan vaksin terkait penyakit difteri. Vaksin itu sendiri apasih? Vaksin pertama kali dibuat pada tahun 1796 oleh dokter bernama Edward Jenner yang berasal dari Inggris untuk mencegah penyakit variola atau cacar yang pada zamannya mematikan. Vaksin menurut Kementrian Kesehatan RI adalah suatu zat yang merupakan merupakan suatu bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu.
Belakangan ini sedang marak perbincangan mengenai masyarakat yang bersikap anti vaksin. Sikap anti vaksin pun jelas akan memberikan dampak bagi masyarakat apabila jumlahnya cukup besar sebab kekebalan dari vaksin tidak hanya bekerja secara individu, melainkan komunal. Berarti jika seluruh masyarakat dalam suatu lingkungan memiliki kekebalan yang sama, maka penyakit akan sulit muncul. Sebaliknya jika ada beberapa diantara masyarakat bersikap antivaksin, maka bisa kemungkinan terjadi penyakit merebak dan mawabah. Seperti halnya polio dan difteri yang muncul kembali di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa vaksin sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Hal ini bersinggungan langsung kepada kesehatan kita sebab vaksin bekerja untuk mencegah penyebaran penyakit. Tak hanya demikian tetapi dengan vaksin juga menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan sebab merupakan investasi kesehatan yang paling murah. Pemberian vaksin dapat membantu seseorang untuk terhindar dari penyakit yang dapat mengakiabtkan sakit berkepanjangan, yang merugikan dari segi finansial maupun waktu. Pada hakikatnya memang tidak 100% kesehatan kita dipengaruhi oleh vaksin, melainkan terdapat faktor lain, seperti melalui air asih ibu semasa bayi, makanan sehat dan berolahrarga. Akan tetapi, kondisi bumi kita pada saat ini sudah tidak sama seperti yang dahulu. Dimana sudah terjadi kerusakan-kerusakan pada bumi kita melalui polusi, pencemaran lingkungan, dll yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan makhluk hidup di dalamnya. Pada kasus ini, macam virus dan bakteri pun akan terus berkembang seiring dengan bertambah tuanya bumi. Akan terus ada perubahan-perubahan yang terjadi yang tidak bisa kita hindari dan tergantung pada kita sendiri bagaimana mau menerimanya.
Dari pandangan saya, vaksin merupakan program yang penting untuk pembangunan suatu negara. Pembangunan suatu negara dilihat pada kualitas sumber daya manusianya dan salah satu yang menjadi acuan sumber daya manusia yang berkualitas baik ialah kesehatan. Ditinjau kesehatan suatu negara melalui angka kematian, usia harapan hidup serta usia produktifnya. Dengan kesehatan masyarakat yang optimal, maka akan menekan angka kematian, meningkatkan usia harapan hidup serta usia produktifitas dapat mencapai jangka waktu yang lebih lama. Disinilah vaksin memiliki peran penting dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Apabila fungsi vaksin dihilangkan maka akan terjadi suatu keadaan yang tidak beraturan dalam suatu negara.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin. Masih banyak pula dari kita yang hanya sekedar ikut-ikutan terkait dengan sikap antivaksin yang sekarang lagi marak oleh para influencer. Lebih baik dicari terlebih dahulu alasan yang jelas dan konrit mengapa memutuskan untuk bersikap antivaksin. Tidak hanya merugikan sendiri tetapi akan merugikan lingkungan bahkan pemerintah apabila program vaksin berhenti. Pembangunan negara kita bisa terhambat sebab akan menimbulkan permasalahan baru dari sikap anti vaksin.